Rabu, 30 April 2008

BRR (Bobol Rame-Rame)

BRR (Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi) NAD-Nias baru saja sadar bahwa dana yang mereka berikan untuk kontraktor telah raib dibawa lari. dana yang raib itu tidaklah sedikit yaitu 20 milyar lebih yang dibawa kabur oleh 3 kontraktor yang 2 berasal dari Jakarta dan 1 dari Medan. Padahal, ketiga kontraktor tersebut telah termasuk kedalam Black List rekanan dalam kegiatan Rehab dan Rekon Aceh Nias tapi tetap saja mereka diberikan kesempatan untuk menjalankan berbagai proyek pembangunan yang berasal dari dana kemanusiaan tersebut.
eughhh... BRR punya sifat kalusi mungkin yang selalu memberikan proyek pembangunan kepada kontraktor luar aceh, ini karena banyak orang yang kerja di BRR tersebut berasal dari luar daerah makanya kontraktornya juga berasal dari luar daerah yang otomatis dekat dengna orang dalam BRR itu sendiri.
Dulu katanya yang bekerja di BRR itu selalu diutamakan ke-PROFESIONALITAS-nya, namun telah dibuktikan baginilah profesional yang didapatkan oleh BRR ini. Semua kegiatan yang dilakukannya tidak begitu optimal ditinjau dari hasil dan manfaatnya. semua program BRR terlalu menghambur-hamburkan dana dan minim akan manfaatnya.
Ya beginilah adanya BRR sekarang ini, BOBOL terus BRR itu... Ayo RAME RAME BOBOLnya....

Bantuan Banjir


Dari kemaren (Red: Senin 28 April) berbagai kelompok mahasiswa yang berasal dari kepulauan Baran dan Selatan Aceh yang berada di Banda Aceh melakukan aksi sosial guna mengumpulkan dana bantuan untuk korban bencana banjir di daerah Barat Selatan Aceh tersebut. dari kejadian bencana banjir tersebut, belum ditemukannya adanya korban jiwanamun bila kondisi masyaraket seperti ini tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah maka akan dapat dipastikan akan jatuhnya korban jiwa dari bencana banjir tersebut.
Untuk saat sekarang ini ada ribuan warga yang harus berada di tempat-tempat pengungsian dan baru dibeberapa titik pengungsian yang terdapat layanan kesehatan. Dari warga sendiri telah banyak yang menderita penyakit seperti gata-gatal dan penyakit lain yang dibawa oleh banjir tersebut. Bantuan yang diterima oleh masyarakat pengungsi tersebut baru berupa mie instan dan beras yang sangatlah terbatas. Maka sebagai bagian dari masyarakat di Barat Selatan Aceh yang sekarang dalam masa mencari ilmu, terbersit dibenak mereka untuk berbuat sesuatu guna meringankan penderitaan saudara mereka dikampung halaman mereka sendiri.