Kamis, 15 Januari 2009

Veteran Militer Aljazair: Perlawanan Palestina Pemenangnya


Aljazair : Seorang veteran Aljazair merasa aneh dengan sikap resmi negara-negara Arab dan menyebut sikap mereka tidak bisa dimengerti.

Kolonel, Bozini Daraji menegaskan kepada harian Al-Syuruq Aljazair menegaskan bahwa tidak harus pemerintah-pemerintah Arab memberikan senjata langsung kepada perlawanan Palestina. Namun cukup membuka perlintasan-perlintasan dan menutup mata sedikit (dari segala perbedaan) untuk memberikan peluang kepada perlawanan agar memperoleh senjata dan bahan-lain yang dibutuhkan.

Ia menegaskan bahwa jika perlawanan Palestina kalah dalam menghadapi agresi Israel kali ini maka yang kalah sebenarnya adalah bangsa Arab dan bukan faksi-faksi perlawanan yang menghadapi langsung peralatan militer Israel di Gaza. Dan Mesir menurutnya adalah penyebab utama kekalahan ini.

Ia menilai bahwa perlawanan Palestina pada situasi sekarang adalah pemenangnya. Ini ungkapan tidak berlebihan. Sebab tidak pernah terjadi perlawanan bisa bertahan dalam jangka waktu sekian lama padahal mereka diblokade, diisolasi, tidak memiliki pintu keluar dan masuk. Ia mengisyaratkan bahwa realitas, pasukan Mesir dalam perang Oktober 1973 dengan Israel bertekuk lutut setelah dikepung Israel. ini berbeda dengan perlawanan Palestina yang tidak pernah menyerang meski di tengah kondisi lapar dan bombardir brutal dari Israel.

Ia menegaskan agresi Israel mengandalkan kekuatan api dan misiu. Namun kekuatan misiu tidak bisa sendirian menciptakan kemenangan. Sementara perlawanan itu adalah energi yang tidak dimiliki oleh Israel. Inilah yang menafsirkan kekalahan Arab dalam perang tahun 1948 dengan Israel dimana konsentrasi Israel adalah menghancurkan psikologi Arab terlebih dulu.

Ia menegaskan perang kota bisa menjadi titik kelemahan dan titik kekuatan pada perlawanan Palestina. Di satu sisi perlawanan akan memberikan kerugian kepada musuh Israel namun menimbulkan kerugian nyawa besar di kalangan sipil Palestina.

Tidak ada komentar: