Kamis, 15 Januari 2009

Pakar Militer Israel Akui Penghentian Roket Al-Qassam Tidak Realistis


Al-Quds – Infopalestina: Seorang pakar militer Israel mengungkap bahwa target agresi Israel ke Jalur Gaza yakni mengakhiri kemampuan gerakan Hamas dalam menyerang Israel dengan roket sebagai target yang tidak realistis.

Kolonel Shalom Barom yang pernah menjadi ketua dinas strategi di militer Israel menegakan kepada Chanel 7 kemarin Selasa (13/1) bahwa jika tujuan agresi adalah menghentikan serangan roket perlawanan dari arah utara dan menghentikan penyelundupan senjata kepada Hamas maka satu-satunya jalan adalah menjajah Gaza kembali.

Padahal pemerintah Israel tidak ingin menjajah kembali Jalur Gaza. Apalagi sejak hari kedua agresi Israel ke Jalur Gaza tidak menunjukkan kemajuan apapun.

Disamping itu, pemerintah penjajah Israel ingin memperlumpuh kemampuan Hamas dalam melakukan serangan roket. Hal itu dilakukan Israel dalam dua jalur; militer dan politik. Melalui militer dilakukan dengan memberikan agresi militer darat, laut, udara yang mampu melumpuhkan Hamas dalam beberapa hari ke depan. Selain dengan menghancurkan terowongan dan infrastruktur Hamas dan popularitasnya.

Sementara jalur politik, Israel melakukan melalui perundingan dengan Mesir untuk menemukan gencatan senjata. Namun dengan syarat dihentikannya roket, melarang penyelundupan senjata, termasuk roket dari Mesir ke Gaza.

Barom menilai bahwa setelah 18 hari agresi militer, Israel tidak berhasil mewujudkan target yang diinginkan. Karenanya, Israel harus beralih kepada pilihan politik dengan melakukan upaya perundingan menyetujui gencatan senjata yang bisa mewujudkan tujuan Israel tanpa melakukan agresi militer.

Tidak ada komentar: