Kamis, 15 Januari 2009

Gaya TV Al-Arabiyah Memusuhi Perlawanan Palestina


Ramallah – Infopalestina: Awalnya berupa berita cepat saji, kemudian gambar, kemudian dilanjutkan dengan analisi, prediksi, mengkontradiksikan kemudian memutar realitas yang ada.

Itulah yang dilakukan TV Al-Arabiyah ketika masuk dalam perangnya melawan Gaza, dengan caranya sendiri. Sebagian pegawai di sana hingga merasa tercekik. Garis redaksi dikuasai oleh orang-orang yang memusuhi perlawanan dan simpati kepada kelompok pragmatis baru yang membela Amerika Serikat.

“Bayangkan mereka korban tewas, semuanya tewas, tidak boleh kita bicara tentang syuhada, kita bicara masalah korban tewas meski mereka anak-anak. Kita dilarang memberikan sifat kepada korban di Jalur Gaza sebagai syuhada. Ini lampu merah. Bahkan istilah korban pun dijauhkan dari kamus kami”, tutur seorang pegawai di TV Al-Arabiyah yang menolak disebutkan namanya. Lampu merah yang dimaksud adalah intruksi dari atas. Tentu sebagian pegawai dan wartawan di lapangan merasa keberatan dengan intruksi ini.

“bayangkan seorang reporter hidup di bawah gempuran bom, melihat langsung darah dan potongan tubuh, kemudia ia dilarang menyebutnya sebagai tindakan permusuhan dan permbantaian.” Imbuhnya.

Al-Arabiyah lebih suka analisi dan komentara yang memperburuk citra perlawanan. Bahkan di awal agresi Israel di Jalur Gaza, Al-Arabiyah hanya menggambarkan sedikit berita menggambarkan sebuah penjara yang dibom Israel saja. Pernah suatu ketika Al-Arabiyah memberitakan kebohongnan jatuhnya puluhan korban di penjara-penjara di Gaza yang diputarbalikan oleh media Ramallah.

Tayangan diputarbalikkan

Pegawai di atas menambahkan bahwa dirinya tertekan secara kejiwaan bekerja di Al-Arabiyah. Dalam kasus agresi Israel ke Jalur Gaza, TV ini hanya menayangkan cuplikan-cuplikan serangan Israel ke Jalur Gaza. Seakan hanya permainan. Bahkan di dalam tayangan operasi darat Israel ke Jalur Gaza, Al-Arabiyah justru menayangkan capai-capaian Israel di lapangan yang begitu mudah dicapai.

Salah satu tayangan di sana adalah “Serdadu Israel dengan senjatanya masuk tanpa takut ke jantung Gaza, kendaraan militer Israel masuk dengan mudah tanpa perlawanan.” Apa yang Anda bayangkan dalam tayangan ini. “rekreasi militer”. Mana perlawanan? Namun pada kenyatan di lapangan tidak seperti yang ditayangkan oleh Al-Arabiyah.

Reporter keluar dari sikap diam mereka

Akhirnya reporter Al-Arabiyah yang di Jalur Gaza merasa perlu segera bertindak dari keterjajahan ini. Misalnya, reporter Hanan Misri mengatakan bahwa pihak di redaksi yang duduk di TV Al-Arabiyah yang mengolah berita dengan ungkapan menyesatkan.

Tidak ada komentar: