Sabtu, 10 Januari 2009

Bom Phosphor Putih, dari Falujah ke Gaza


Kairo – Infopalestina: Para dokter Palestina dan Norwegia mengungkapkan Israel menggunakan senjata yang dilarang internasional dalam agresinya ke Jalur Gaza. Yang paling mencolok adalah penggunaan “Bom Panas Pembakar” dan bom “Phosphor Putih” yang pernah digunakan Israel dalam perang Libanon terakhir di musim panas tahun 2006 lalu, juga pernah digunakan penjajah Amerika secara meluas saat membombardir kota Falujah, Irak. Demikian menurut koran Inggris “Times” edisi Senin (05/01).

Times mengutip utusan dokter Norwegia di Gaza yang mengatakan, “Sejumlah korban meninggal dan terluka selama serangan Israel ke Gaza sejak 27 Desember bulan lalu, jasad dan tubuh mereka menunjukan tanda-tanda yang aneh. Sebagian jasad dan tubuh mereka terbakar akibat phosphor putih dan sebagian terkoyak bagian-bagian dalamnya akibat penggunaan bom panas yang membakar.”

Utusan medis Norwegia ini menyatakan bahwa sebagian korban ada bekas uranium yang sudah mengalami pengayaan dan yang belum mengalami pengayaan. Uranium adalah bahan utama yang digunakan untuk menghasilkan senjata nuklir.

Sejak dimulainya genosida di Gaza, yang hingga Selasa (06/01) malam telah mengkibatkan sekitar 700 orang gugur dan lebih 3000 lainnya terluka, pasukan militer Israel menggunakan bom yang menimbulkan asap putih tebal di atas daerah yang menjadi target serangan. Belakangan, ungkap Times, diketahui bahwa itu adalah “bom phosphor putih”, yang mengakibatkan kerusakan sangat parah pada tubuh korban

Tidak ada komentar: